当前位置:首页 > 探索 > 正文

Harga Emas Kembali Melemah, Namun Diprediksi Bisa Capai US$3.500

2025-05-28 04:41:58 探索
Warta Ekonomi,quickq官网安卓版 Jakarta -

Harga emas dunia tergelincir dalam perdagangan di Senin (26/5). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan untuk menunda penerapan tarif tambahan terhadap Uni Eropa.

Dilansir dari Reuters, Selasa (27/5), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

Harga Emas Kembali Melemah, Namun Diprediksi Bisa Capai US.500

Harga Emas Kembali Melemah, Namun Diprediksi Bisa Capai US$3.500

  • Emas spot: Turun 0,8% menjadi US$3.332,04 per ons.
  • Emas berjangka AS: Melemah 1% ke US$3.331,90 per ons.
  • Perak spot: Turun 0,3% ke US$33,38 per ons.
  • Platinum: Turun 0,6% ke US$1.088,53 per ons.
  • palladium: Turun 0,6% ke US$987,27 per ons.

Trump memutuskan untuk menunda penerapan kebijakan tarif ke Uni Eropa hingga 9 Juli 2025. Langkah tersebut meredakan permintaan terhadap aset safe haven, yang selama ini menjadi pilihan utama investor saat ketidakpastian meningkat.

Harga Emas Kembali Melemah, Namun Diprediksi Bisa Capai US$3.500

“Saya menyebutnya hari perdagangan dalam kisaran sempit,” ujar UBS Analyst, Giovanni Staunovo.

Harga Emas Kembali Melemah, Namun Diprediksi Bisa Capai US$3.500

Volume perdagangan diperkirakan lebih rendah dari biasanya karena libur nasional dari Memorial Day di AS dan Bank Holiday di Inggris.

UBS dan bank investasi lainnya memperkirakan harga emas dalam beberapa bulan ini akan kembali menguji level US$3.500.

“Kami tetap memperkirakan harga akan lebih tinggi dalam waktu dekat, dan penguatan harga emas masih berpotensi besar,” kata Staunovo.

Adapun China turut menjadi sorotan usai impor emas bersihnya melonjak lebih dari dua kali lipat pada April 2025. Ini mencerminkan kuatnya permintaan dari konsumen utama dunia.

Baca Juga: Tarik-ulur Kebijakan Tarif, Bursa Asia Dibuat Bimbang oleh Trump

Citi Group juga menaikkan proyeksi harga emas tiga bulan mereka menjadi US$3.500/ons. Hal ini dengan alasan kebijakan tarif, ketegangan geopolitik, serta kekhawatiran terhadap anggaran dari AS.

最近关注

友情链接