Sudah Pakai KB Tapi Tetap Bobol? Ini Penjelasan Bidan
Kehamilanmasih bisa terjadi meski pasangan suami istritelah mengikuti program KB dengan pemasangan alat kontrasepsi. Kok bisa?
Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Ade Jubaedah menyebut, kehamilan memang bisa terjadi setelah pemasangan KB apa pun jenisnya. Kehamilan bisa terjadi jika tidak dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh sebelum dipasang.
"Bisa dong, hamil bisa [saat sudah pakai KB]. Tapi, catatan ya, kalau tidak diperiksa sebelum pasang [alat kontrasepsi]," ujar Ade dalam acara peluncuran kampanye 'Ayo ke Bidan, Ingat KB, Ingat Bidan' yang digelar PB IBI bersama DKT Indonesia di Mangga Dua, Jakarta, Kamis (17/10).
Kehamilan, lanjut Ade, bisa terjadi jika pembuahan telah terjadi sebelum pemasangan alat kontrasepsi. Untuk itu, diperlukan pemeriksaan komprehensif terhadap pasien yang hendak memasang alat kontrasepsi.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik untuk mengecek apakah sebelum dipasang KB, perempuan tersebut dalam keadaan kosong (tidak hamil) atau justru tengah hamil muda namun tidak diketahui.
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini lah yang sering kali memunculkan anggapan bahwa KB tak bisa sepenuhnya mencegah kehamilan. Padahal, bisa jadi si perempuan telah hamil atau mengalami pembuahan sebelum alat kontrasepsi dipasang.
"Karena banyak sekali kasus yang pasang KB tidak dicek dulu, ternyata dia sudah hamil sebelumnya, tapi belum tahu. Makanya setelah KB malah hamil, jadi ada miskomunikasi begitu lah," katanya.
Ade menyebut, dalam hal ini peran bidan menjadi sangat penting untuk memberikan edukasi yang tepat dan menyeluruh kepada masyarakat, utamanya pada pasangan yang ingin menunda kehamilan.
"Perlu edukasi ke ibu-ibu, bahkan suami dan keluarganya. Ini penting dilakukan bidan untuk menyampaikan ke masyarakat agar mereka tahu, mengerti, paham," katanya.
下一篇:Kraken Hadirkan Layanan Prime Brokerage, Siap Manjakan Trader Institusional Kripto
相关文章:
- Jadwal Masa Sanggah Hasil Seleksi Administrasi PPPK, Cuma Dikasih Waktu 3 Hari
- Polri Bangun 13 RS Bhayangkara Sepanjang 2024, Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
- Sedap! Bank Mandiri Perkuat Jaringan dan Layanan Digital untuk Solusi Transaksi Nasabah
- Mandiri Digipreneur Hub Perkuat Digitalisasi dan Pengelolaan Keuangan UMKM
- Ada Demo Tandingan Reuni 212, Begini Tindakan Polisi
- Sedap! Bank Mandiri Perkuat Jaringan dan Layanan Digital untuk Solusi Transaksi Nasabah
- Tak Selamanya Tol Laut Berdampak Positif, Ini Tantangan yang Harus Diatasi Pemerintah
- Harga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- Rekomendasi Slow Bar di Yogyakarta, Ngopi Santai Penuh Makna
- Warga Antusias Sambut Peresmian Jembatan Jongbiru, Sekarang Pedagang Makin Laku
相关推荐:
- Wall Street Menguat, Pasar Optimistis Soal Negosiasi Dagang dan Kepastian Tarif AS
- Ini Sanksi Bagi yang Melanggar Tes SKD CPNS 2024, Jangan Disepelekan!
- Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya
- Harga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- Kucing Makan Nasi, Bolehkah?
- Jaringan Alat Tulis Palsu Terungkap, Snowman Pastikan Produknya Asli dan Aman bagi Konsumen
- Syarat Penerima Bantuan Pangan Non Tunai 2024, Mekanisme, dan Prosedur Cek di Sini
- Jika KUHP Baru Diimplementasikan, Benarkah Ferdy Sambo Bisa Lolos dari Vonis Hukuman Mati?
- Dari Emas ke Bank Sampah, Pegadaian Gerakkan Ekonomi Akar Rumput
- Sidang Gugatan Rizieq Shihab Rp5,246 Triliun ke Jokowi Ditunda, Begini Kata Istana
- 2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis
- Cara Cek Saldo Dana Bansos KJP Plus 2025 Lewat HP, Syarat Nilai Rapor 70 Tengah Dikaji
- Simak Baik
- Liburan ke Raja Ampat Ternyata Ada Etikanya Lho, Yuk Cek Dulu!
- Harga Emas Antam di Pegadaian Dekati Rp2 Juta per Gram, Cek Rinciannya!
- Polisi Tangkap Residivis yang Ngaku Jadi Kapolsek
- Anies Tegaskan Hampir Seluruh Wilayah Jakarta Ada Kasus Virus Corona
- Aduh! Kemendiktisaintek Pastikan Tukin Dosen 2020
- Hampir Semua Anak di Indonesia Kekurangan Kalsium dan Vitamin D
- Inflasi hingga Upah Masih Naik, Jepang Mampu Tahan Dampak Tarif AS