Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis

时间:2025-05-28 10:44:35来源:quickq苹果版下载地址 作者:综合
Jakarta,quickq下载电脑版 CNN Indonesia--

Di sepanjang 2024, pasar komoditas menjadi perhatian para investor ingin mendiversifikasi portofolio dan melindungi aset dari inflasi.

Analisi keuangan di broker Octa, Kar Yong Ang, memberikan strategi bagi trader sebagai pertimbangan melalui eksplorasi komoditas paling menjanjikan tahun ini, seperti emas, minyak, dan litium.

Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis

Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis

Secara umum, komoditas seperti logam mulia hingga sumber daya energi dan produk pertanian, adalah bahan mentah penggerak perekonomian dunia. Nilai komoditas ini sangat tergantung pada dinamika pasokan dan permintaan.

Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis

Emas tetap unggul sebagai aset yang aman. Gejolak keuangan di Agustus 2024 dan ketegangan geopolitik yang berkelanjutan meningkatkan permintaan emas secara signifikan.

Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis

"Penurunan bea masuk oleh pasar utama seperti India makin meningkatkan permintaan retail, yang memperkuat posisi emas sebagai komoditas dengan kinerja terbaik tahun ini", kata Kar Yong Ang.

Bank sentral juga teah menjadi pembeli utama, dengan pembelian bersih 228 ton emas di Q1 2024, menandai peningkatan 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Lonjakan ini telah mendorong harga ke rekor tertinggi.

Trader harus memantau tingkat inflasi, suku bunga, dan kekuatan dolar Amerika. Karena emas diperdagangkan dalam dolar, harganya berbanding terbalik dengan nilai tukar USD.

Ketika dolar melemah, emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang selain USD, yang akan menstimulasi permintaan dan meningkatkan harga. Hal yang sama akan terjadi jika Federal Reserve (Fed) menurunkan suku bunga, yang merupakan skenario yang diharapkan berdasarkan sentimen pasar saat ini.

Pengaruh penurunan suku bunga terhadap emas, antara lain termasuk mengurangi daya tarik investasi saingan seperti obligasi, sehingga menjadikan emas sebagai alternatif aman yang lebih menarik; lalu dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi, yang sering kali meningkatkan inflasi.

Terakhir, karena emas secara historis dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi, harganya cenderung naik karena investor yang berinvestasi besar-besaran untuk melindungi diri dapat menandakan kelemahan atau ketidakpastian ekonomi, yang selanjutnya dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi yang aman.

Meskipun harganya baru-baru ini turun, minyak tetap menjadi komoditas penting.

"Ketegangan geopolitik dan keputusan produksi OPEC+ sangat memengaruhi pasar minyak 2024," kata Kar Yong Ang.

Perlambatan perekonomian di negara-negara ekonomi seperti Tiongkok dan AS telah meredam permintaan, dengan permintaan minyak global diperkirakan tumbuh hanya 1,2 juta barel per hari (jb/h) pada 2024, turun dari prakiraan sebesar 2,4 jb/h.

Namun, minyak tetap merupakan sumber energi vital, dan di beberapa bulan mendatang dapat mengalami fluktuasi harga yang signifikan, terutama jika ketegangan geopolitik meningkat atau terjadi gangguan pasokan.

Trader disarankan tetap mewaspadai perubahan tingkat persediaan minyak mentah dan petroleum di negara-negara pengguna minyak dan memantau dinamika pasokan di sana.

Komoditas Eksotik yang Patut Diperhatikan

Selain komoditas utama, trader dapat mempertimbangkan komoditas yang kurang konvensional seperti kobalt, litium, nikel, grafit, hidrogen, kredit karbon, atau unsur tanah langka (rare earth element atau REE).

Komoditas itu terdorong naik karena perubahan teknologi global dan agenda ramah lingkungan global. Berikut rincian tiga komoditas baru yang patut diperhatikan:

1. Lithium

Lithium berperan makin besar seiring peralihan ke energi hijau, khususnya dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV). Pasar kendaraan listrik global diprediksikan bertumbuh pesat, melalui penjualan EV, yang mendorong permintaan akan litium.

Ini menjadikan litium sebagai alternatif menarik, karena negara-negara terus berinvestasi dalam infrastruktur energi yang bisa diperbarui dan bertujuan meningkatkan produksi EV.

Kemajuan yang berkelanjutan dalam teknologi baterai, termasuk dorongan menuju kepadatan energi yang lebih tinggi dan masa pakai baterai yang lebih lama, menggarisbawahi pentingnya litium mendatang.

Namun, pasar litium di masa mendatang tidak cukup likuid, yang menyulitkan trader untuk mendapatkan eksposur langsung. Kebanyakan trader dapat mengakses pasar litium melalui investasi dalam saham perusahaan produsen litium atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang berfokus di sektor ini.

Nikel

Nikel layak diperhatikan, terutama terkair baterai kepadatan energi tinggi. Namun, fluktuasi harga nikel saat ini yang turun hampir 15 persen menyoroti volatilitas di pasar.

Trader harus waspada pada kendala pasokan dan risiko geopolitik yang karena dapat memengaruhi harga nikel. Memantau kemajuan teknologi produksi baterai dan perkembangan di rantai pasokan global jadi penting karena potensi permintaan akan nikel.

Penting untuk diperhatikan bahwa pasar berjangka untuk nikel tidak terlalu likuid. Artinya, sebagian besar trader yang mencari eksposur komoditas ini dapat menempuh jalan investasi dalam saham perusahaan penghasil nikel atau ETF yang berfokus pada sektor tersebut.

Hidrogen

Hidrogen kini dipandang sebagai landasan transisi energi bersih. Banyak pemerintahan dunia menanamkan investasi besar dalam infrastruktur hidrogen, yang digadang sebagai pembawa energi utama untuk masa depan.

Pada tahun 2023, investasi global terkait hidrogen mencapai hampir US$16 miliar. Selain itu, International Renewable Energy Agency (IRENA) memproyeksikan hidrogen dapat memenuhi hingga 12 persen permintaan energi global pada 2050, memperlihatkan potensi sebagai kekuatan transformatif di pasar energi.

Namun, hidrogen bukan komoditas yang diperdagangkan dalam artian tradisional. Saat ini tidak ada pasar operasional atau kontrak berjangka untuk hidrogen sehingga menyulitkan trader untuk mendapatkan eksposur langsung dan perlu mencari metode alternatif, seperti berinvestasi pada perusahaan yang terlibat dalam produksi dan infrastruktur hidrogen, untuk memanfaatkan pasar yang sedang berkembang ini.

Adapun pasar komoditas pada 2024 akan menjadi ruang penting bagi investor untuk menghadapi tantangan ekonomi global, di mana trader harus mengikuti tren ekonomi, perkembangan geopolitik, dan perubahan permintaan sumber daya penting.

Selain itu, trader harus mempraktikkan manajemen risiko untuk melindungi dana, terutama pada masa-masa volatil. Untuk melindungi diri, trader tidak boleh berhenti belajar. Supaya perhatian tidak teralihkan, akses sumber edukasi di platform trading seperti Octa, yang menawarkan materi pembelajaran gratis, pengalaman trading yang berpusat pada pengguna, dan lima komoditas paling populer untuk diperdagangkan, termasuk emas dan minyak.

(adv/adv)

相关内容
推荐内容