Cerita Mochtar Riady Mendirikan Siloam Hospitals, Kini Tersebar dari Tangerang hingga Labuan Bajo
Sejak didirikan pada tahun 1996, Siloam Hospitals telah tumbuh menjadi jaringan rumah sakit swasta terbesar dan paling terkemuka di Indonesia. Berawal dari satu rumah sakit di Lippo Village, Tangerang, kini Siloam mengelola lebih dari 40 rumah sakit dan 30 klinik yang tersebar di 23 provinsi, termasuk Papua.
Didirikan oleh Lippo Group di bawah kepemimpinan Dr. Mochtar Riady, Siloam pertama kali hadir di Lippo Village, Tangerang sebagai hasil kerja sama antara Lippo dan Parkway Hospitals dari Singapura dengan nama Siloam Gleneagles Hospital. Namun, sejak tahun 1998, setelah Parkway melepas seluruh kepemilikannya, Siloam menjadi sepenuhnya milik Lippo Group.
Langkah ekspansi langsung diambil melalui akuisisi RS Graha Medika di Kebon Jeruk dan RS Budi Mulia di Surabaya, serta pembukaan rumah sakit baru di Lippo Cikarang. Di tahun 2000, restrukturisasi korporat mengubah PT Siloam Gleneagles Health Care Tbk menjadi PT Siloam Health Care Tbk, yang kemudian bergabung ke dalam PT Lippo Karawaci Tbk pada 2004. Sejak saat itu, pengelolaan penuh rumah sakit Siloam dilakukan oleh Lippo Karawaci.
Tahun 2010 menjadi titik balik penting. Melalui restrukturisasi, Siloam diposisikan di bawah entitas baru bernama PT Sentralindo Wirasta. Pada saat yang sama, Siloam memperluas visinya melalui kolaborasi dengan Universitas Pelita Harapan dan pendirian Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN). Langkah ini menjadikan pendidikan dan penelitian sebagai bagian penting dari identitas Siloam.
Pada 2013, Siloam resmi go publicdengan melepas 13,5% sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini tidak hanya membuka akses investasi publik, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan tata kelola yang lebih profesional.
Baca Juga: Tetap Solid! Siloam Hospitals (SILO) Raup Pendapatan Rp2,35 Triliun di Kuartal I 2025
Dalam satu dekade terakhir, Siloam terus memperluas jangkauannya. Rumah sakit baru berdiri di Kupang, Labuan Bajo, Samarinda, hingga Bangka Belitung. Selain membangun dari nol, Siloam juga mengakuisisi fasilitas strategis seperti RS Sentosa di Bekasi dan Grha Ultima Medika di Mataram.
Ketika pandemi COVID-19 melanda, Siloam turut mengambil peran aktif dengan menjadikan tiga rumah sakitnya sebagai pusat penanganan COVID-19, yaitu Siloam Hospitals Mampang, Kelapa Dua, dan Paal Dua. Ini menjadi bukti nyata kontribusi Siloam dalam situasi krisis nasional.
Selain rumah sakit, Siloam juga mengelola jaringan klinik strategis seperti Siloam Clinic Kemayoran (Jakarta), BIMC Ubud (Bali), dan Siloam Clinic Surabaya. Siloam dikenal unggul dalam layanan spesialisasi. Beberapa layanan unggulannya meliputi:
- Siloam Heart Institute di RS Kebon Jeruk
- Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) di Jakarta
- Gamma Knife Center di Lippo Village untuk pengobatan tumor otak non-invasif
Siloam adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang menerima akreditasi dari Joint Commission International (JCI), standar kualitas global di bidang layanan kesehatan.
Meskipun begitu, Mochtar Riady kini bukan lagi pemegang saham mayoritas Siloam. Sejak Mei 2024, Sight Investment Company Pte Limited Singapura di bawah naungan CVC Capital telah menjadi pemilih saham mayoritas dengan 55,4% kepemilikan.
下一篇:Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli
相关文章:
- Polisi Kini Tangani Laporan 'Jokowi Banci'
- Survei Indikator Soroti Tingkat Kepuasan Masyarakat dengan Program Makan Bergizi Gratis
- Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kembali Gelar Aksi, Tuntut Kasus Hasto Diusut Tuntas
- Anggaran 2025 untuk Proyek IKN Diblokir Prabowo, Terancam Mangkrak?
- Film 'The Dark House', Ketika Horor Bukan Lagi Tentang Hantu Melainkan Hilangnya Jati Diri
- Apa yang Terjadi saat Minum Air Dingin di Tengah Cuaca Panas?
- Anggaran 2025 untuk Proyek IKN Diblokir Prabowo, Terancam Mangkrak?
- FOTO: Pulau Paskah yang Terpencil di Chili Terancam Overtourism
- Pesawat Punya Ruang 'Rahasia', Gunanya untuk Pramugari dan Pilot Tidur
- Catat! Sekolah Wajib Umumkan Siswa Penerima Beasiswa PIP
相关推荐:
- Ekonom Soal Danantara: Risiko Transparansi hingga Dampaknya ke APBN
- Demo Dosen ASN Tuntut Pencairan Tukin ke Prabowo, ADAKSI: Tak Pernah Digubris Mendiktisaintek!
- Banyak Pasutri Korea Ogah Bercinta, Dianggap Bukan Masalah Besar
- Pramugari Saran ke Penumpang: Jangan Naik Pesawat Pakai Celana Pendek
- Anjing hingga Llama Kini Sambut Hangat Penumpang di Banyak Bandara
- Film 'The Dark House', Ketika Horor Bukan Lagi Tentang Hantu Melainkan Hilangnya Jati Diri
- Ingin Lolos SNBP 2025? Hindari 5 Jurusan Kuliah di ITB yang Paling Diminati, Cek Daftarnya
- Tak Mau Ketemu Zelenskiy, Putin Cuma Berani Diskusi Bareng Trump
- Viral Aksi Gemas Bayi Kuda Nil Moo Deng 'Ramal' Pemenang Pilpres AS
- Apa yang Terjadi saat Minum Air Dingin di Tengah Cuaca Panas?
- Polisi Kini Tangani Laporan 'Jokowi Banci'
- Anggaran 2025 untuk Proyek IKN Diblokir Prabowo, Terancam Mangkrak?
- Asyik, Langkah Anies Baswedan Tutup Lokasi Wisata di Jakarta Diapresiasi
- Hukuman Eks Dirut Pertamina Diperberat Usai Kasasi Ditolak MA, KPK Apresiasi
- Ini Alasan KPK Kasih Hukuman Berat ke PT DGI
- Gejala Kanker Endometrium Seperti yang Dialami Dina Mariana
- Xiaomi Tegaskan Ogah Ikut
- Pesawat Punya Ruang 'Rahasia', Gunanya untuk Pramugari dan Pilot Tidur
- Koalisi Masyarakat Anti Korupsi Kembali Gelar Aksi, Tuntut Kasus Hasto Diusut Tuntas
- Lagi Ramai Jadi Obrolan Medsos, Apa Itu 'Red String Theory'?