Survei: 1 dari 6 Pasangan Harus Putus Usai Jalani Liburan yang Buruk

Bepergian dengan pasangan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Kamu dan pasangan bisa mendapatkan pengalaman baru dengan menjalani liburanbersama. 

Namun, survei di Singapura baru-baru ini, yang dilakukan aplikasi kencan Bumble dan platform pengalaman perjalanan Klook, menunjukkan kenyataan yang menyadarkan bahwa bepergian bersama dapat memengaruhi hubungan.

Seperti dilansir Asia One, faktanya, penelitian tersebut menemukan bahwa satu dari enam (17 persen) warga Singapura mengakhiri hubungan asmara mereka karena pengalaman perjalanan liburan yang buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bepergian dengan pasangan memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk belajar tentang pribadi dan kebiasaan mereka, dan saat itulah mereka akan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang pasangan mereka, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Namun terkadang, gambaran utuhnya tidak sepenuhnya sesuai dengan keinginan mereka. Tujuh puluh tiga persen responden survei mengakui bahwa bepergian bersama dapat mengubah pendapat mereka tentang pasangan, baik atau buruk.

Pengalaman perjalanan yang buruk bahkan dapat menyebabkan hubungan berakhir, jadi tidak mengherankan jika warga Singapura cenderung agak berhati-hati. Enam dari 10 warga Singapura (60 persen), tidak membicarakan topik perjalanan liburan bersama hingga hubungan mencapai enam bulan.

Dua puluh satu persen warga yang disurvei bahkan lebih berhati-hati dan hanya akan merasa nyaman bepergian dengan pasangannya setelah menjalani hubungan satu tahun.

Topik mengenai perjalanan liburan dianggap penting dalam kehidupan kencan warga Singapura. Lebih dari delapan dari 10 responden (82 persen) yang disurvei menyatakan bahwa mereka membicarakan soal perjalanan liburan yang telah dilalui kepada calon pasangan. Itu memungkinkan Anda mengintip preferensi perjalanan orang lain.